Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang juga rumusan serta pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap kegiat...
Pancasila adalah ideologi dasar
negara Indonesia yang juga rumusan serta pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara. Setiap kegiatan hendaknya selalu berlandaskan Pancasila. Jika ini
terlaksana alangkah indahnya keberagaman di Indonesia.
Mari tengok butir-butir yang
terdapat dalam Pancasila. Jika 5 (lima) Sila itu kita terapkan dalam kehidupan
kita maka keharmonisan dan keselarasan akan muncul di tengah keberagaman budaya
yang di miliki bangsa Indonesia. Pancasila memandang kebersamaan, inilah nilai
utama aspek terpenting dalam kehidupan berbangsa.
Syariat Islam Memperkokok
Pancasila
Umat Islam, yang kebetulan jadi
warga mayoritas di Indonesia ini, harus memelihara Pancasila, sebagai hasil
kesepakatan bersama. Nilai yang mengisi Pancasila bisa berasal dari mana saja.
Bisa dari nilai budaya, nilai gelobal, juga nilai agama. Saat ini, bangsa
Indonesia sedang menghadapi ancaman kerusakan moral, Islam memberikan tawaran
bagaimana menyikapi pornografi, pelacuran, minuman keras, perjudian, korupsi,
dan lainnya. Dalam hal ini, syariat Islam bukanlah ancaman bagi Pancasila,
justru akan memperkokoh Pancasila. Sepanjang penyerapan nilai Islam membawa
kemaslahatan bersama tidak ada masalah bukan?
Jangan dipahami ini bagian dari
islamisai. Jadi tak usah khawatir hanya sebagian kecil yang menginginkan khilafah
Islamiyah, , mayoritas umat Islam tetap berkomitmen pada NKRI dan juga
Pancasila. Agama selain Islam juga silakan berlomba-lomba menyumbangkan
nilai-nili terbaiknya bagi kehidupan bersama.
Di dalam Islam, umat lain
mendapatkan perlindungan yang penuh dari negara, dijamin kebutuhan hidup,
kesehatan, pendidikan, dan juga keamanan. Bukankah Rasulullah saw. bersabda, “Man
âdzâ dzimmiyyan faqad âdzânî (Siapa saja yang menganiaya Ahli Dzimmah maka sama
dengan menganiaya diriku).” Bahkan, ketika rumah seorang Yahudi hendak
digusur oleh oleh Amr bi Ash untuk pembangunan masjid, yang berarti
menasionalisai hak milik pribadi, Umar pun marah, seraya menyuruh gubernurnya
itu untuk mengembalikan hak milik pribadi Yahudi itu. Kita juga diingatkan
dengan kisah Ali bin Abi Thalib, yang bersengketa dengan orang Yahudi soal baju
besi, di mana akhirnya dimenangkan oleh Yahudi, yang rakyat jelata itu.
Islam bukan hanya memberikan
jaminan berupa harta, tapi juga jiwa dan keamanan. Jika jaminan ini diberikan
kepada seluruh rakyat, bukankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat itu akan
terwujud? Bahkan, lebih baik jika dibandingkan dengan konsep keadilan sosial
yang diadopsi oleh Sosialisme dan Kapitalisme.
Selamat Hari Pancasial, 1 Juni
2016.