Beberapa hari lalu di Path muncul kutipan ini, "Pada akhirnya, yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada" Lalu gwe ...
Beberapa hari lalu di Path muncul kutipan ini,
"Pada akhirnya, yang istimewa akan kalah dengan yang
selalu ada"
Lalu gwe teringat akan indomie, yes out of no where, Indomie. Misalnya di suatu tengah malam, gwe ngidam banget sama steak, iya,
steak dianggapnya masih istimewa kan? Tapi tentu aja gwe gak bisa dapetin steak
di tengah malam, yang gwe punya apa? Cuma Indomie, maksimal pake telor, atau
keju dan kornet kalau ada. I can't get any steak, even if i want it so badly,
yang ada saat itu cuma Indomie, dan yaudah, tetep Indomie yang dimakan.
Then i think, if this happen to food, it can happen in relationships
too. Pernah denger gak alasan seseorang jatuh cinta, atau pacaran, atau
sejenisnya, 'why you love him?' dan jawabannya, 'because he sees me when i was
invisible ...' Entahlah menurut gwe ini sweet banget.. Atau mungkin jawabannya
'because he's always there ...' (kebanyakan buka tumblr gwe rasa). Ah, gwe pernah
nonton satu film, lupa apa judulnya, ceritanya ceweknya lagi marah-marah sedih
gitu, sambil nangis doi teriak ke si cowok, 'why you always there when i need
someone?' Iya ceritanya si cewek marah, nangis depresi terharu gitu si cowok
selalu sabar nemenin dia. HAHAHAHA
Ya intinya begitu, seberapa spesialnya seseorang, atau suatu
hubungan, atau even suatu makanan, pada akhirnya akan kalah dengan yang selalu
ada. Pada akhirnya, memang begitu kenyataan pahitnya.
:)