Selamat pagi sahabat blogger. Pagi hari di akhir pekan ini enaknya baca buku sambil ngopi ditemani gorengan di teras. Tapi pagi ini saya ...
Selamat pagi sahabat blogger.
Pagi hari di akhir pekan ini enaknya baca buku sambil ngopi ditemani gorengan di teras. Tapi pagi ini saya akan menjelaskan tentang penulisan kata insya Allah yang sesuai dengan EYD dan/atau KBBI.
Bermula dari pic Dr. Zakir Naik dalam bahasa Inggris yang menyatakan bahwa penulisan yang benar adalah "In Shaa Allah", bukan "Insya Allah atau "Insha Allah" karena "Insha Allah" berarti "Create Allah" yang sering kita temukaan di media sosial baik dijadikan DP BBM, dishare ke grup2 WA, dan lainnya, kalau gak salah gambarnya kaya gini;
Pagi hari di akhir pekan ini enaknya baca buku sambil ngopi ditemani gorengan di teras. Tapi pagi ini saya akan menjelaskan tentang penulisan kata insya Allah yang sesuai dengan EYD dan/atau KBBI.
Bermula dari pic Dr. Zakir Naik dalam bahasa Inggris yang menyatakan bahwa penulisan yang benar adalah "In Shaa Allah", bukan "Insya Allah atau "Insha Allah" karena "Insha Allah" berarti "Create Allah" yang sering kita temukaan di media sosial baik dijadikan DP BBM, dishare ke grup2 WA, dan lainnya, kalau gak salah gambarnya kaya gini;
Dr. Zakir Naik merujuk kepada penulisan dalam bahasa Arab Ø¥ِÙ†ْ Ø´َاءَ
اللَّÙ‡ُ yang WAJIB ditulis terpisah antara huruf nun & syin-nya.
BAGI kalangan tertentu, penulisan kata/istilah Arab dalam bahasa Indonesia sering "jadi masalah". Banyak transliterasi (penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain) Arab ke Indonesia yang dipandang tidak tepat, salah satunya penulisan kata/istilah "Insya Allah".
Arti harfiahnya sebagai berikut:
Ø¥ِÙ†ْ (in/jika)
Ø´َاءَ (syaa-a/menghendaki)
الله (Allahu/Allah)
Jika Allah menghendaki.
Sedangkan
kata Ø¥ِÙ†ْØ´َاء (dengan nun &
syin menyambung) berarti "membuat".
Lalu apakah
yang menulis dengan "Insha Allah" atau "Insya Allah" lantas
berdosa? Saya yakini tidak karena ia sama sekali TIDAK BERNIAT mengatakan
"create Allah". Penulisan tersebut juga sudah sangat umum dalam
masyarakat kita & tidak ada seorangpun yang memahami maknanya sebagai
"create Allah" kan? :)
Satu hal
yang sangat perlu kita perhatikan di sini: Bahasa pengantar Dr. Zakir Naik tersebut adalah
bahasa Inggris. Ini terkait dengan transliterasi bahasa Arab ke bahasa-bahasa
lain yang memiliki beberapa perbedaan. Dua huruf "sh" dalam literasi
bahasa Indonesia digunakan untuk huruf shad (ص),
bukan syin (Ø´). Sementara dalam
transliterasi Arab-Inggris berlaku, huruf "sh" adalah untuk huruf
syin (ش), sedangkan huruf shad (ص) menggunakan "s" dengan titik di bawahnya.
BAGI kalangan tertentu, penulisan kata/istilah Arab dalam bahasa Indonesia sering "jadi masalah". Banyak transliterasi (penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain) Arab ke Indonesia yang dipandang tidak tepat, salah satunya penulisan kata/istilah "Insya Allah".
Menurut "mereka", "alih huruf" Insya
Allah itu menjadikan pengertiannya berebda dengan yang dimaksud. Kata
mereka, yang benar itu Inshaa Allah.
Katanya, Insya Allah itu bermakna
"menciptakan Allah" dan "Inshaa Allah"-lah
yang bermaksud "jika Allah menghendaki".
Persoalannya adalah alih huruf "sya" menjadi
"sy" atau "sh". Menurut panduan transliterasi bahasa Indonesia
sih, yang baku adalah "sy".
Jadi, yang benar menurut bahasa Indonesia adalah Insya
Allah seperti selama ini banyak digunakan. Bahkan, istilah "Insya
Allah" sudah menjadi istilah baku dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia:
in·sya Allah Isl ungkapan yg digunakan untuk menyatakan harapan atau janji yg belum tentu dipenuhi (maknanya 'jika Allah mengizinkan') (KBBI).
Pengertian & Makna Insya Allah
Penulisan Inshaa Allah itu dalam konteks bahasa Inggris. Tulisan asli bahas Arabnya: إن شاء الله
Penulisan Inshaa Allah itu dalam konteks bahasa Inggris. Tulisan asli bahas Arabnya: إن شاء الله
Ada tiga kata: in (jika), syaa-a
(menghendaki), Allaahu (Allah), digabungkan menjadi "jika
Allah menghendaki, merestui, atau mengizinkan".
Kata ustadz saya, kita tidak boleh "saya akan
datang" misalnya, tapi harus pake insya Allah, menjadi "Insya Allah,
saya akan datang" atau "saya akan begini begitu, Insya Allah".
Dalilnya:
"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap
sesuatu 'sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi' kecuali (dengan
menyebut) Insya Allah." (QS.Al-Kahfi:23-24).
Beda lagi maknanya jika ditambahin lah, misalnya "Saya akan datang, insya Allah lah...!" Penambahan lah di sana bermakna ragu, gak janji deh, atau "ginama nanti aja".
Transliterasi Arab-Indonesia
Dalam transliterasi bahasa Indonesia, huruf Arab "sya" (sin besar atau huruf sin dengan tiga titik di atasnya) itu jadi "sy", seperti insya Allah, khusyu', syaithan, syirik, syahadat, syamsul, syahwat, syahid, Aisyah, Syaikh/Syekh, syukur, syafa'at, syahru, dll. (Silakan Cek: Pedoman Alih Aksara Arab-Indonesia) atau bisa dilihat Pedoman Translitrasi Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 158 Tahun 1987 Nomor: 0543 b/u/1987. Bisa juga sahabat2 memiliki buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dilengkapi juga dengan pedoman pembentukan istilah, sejarah ejaan Bahasa Indonesia, translitrasi Arab-Latin, dan tips & trik mengetik Arab yang diterbitkan Pusat Penerjemahan dan Penerbitan (PUSMABIT) Fakultas Adab dan Humaniora.
Dalam transliterasi bahasa Indonesia, huruf Arab "sya" (sin besar atau huruf sin dengan tiga titik di atasnya) itu jadi "sy", seperti insya Allah, khusyu', syaithan, syirik, syahadat, syamsul, syahwat, syahid, Aisyah, Syaikh/Syekh, syukur, syafa'at, syahru, dll. (Silakan Cek: Pedoman Alih Aksara Arab-Indonesia) atau bisa dilihat Pedoman Translitrasi Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 158 Tahun 1987 Nomor: 0543 b/u/1987. Bisa juga sahabat2 memiliki buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dilengkapi juga dengan pedoman pembentukan istilah, sejarah ejaan Bahasa Indonesia, translitrasi Arab-Latin, dan tips & trik mengetik Arab yang diterbitkan Pusat Penerjemahan dan Penerbitan (PUSMABIT) Fakultas Adab dan Humaniora.
Yang berpendapat penulisannya yang benar adalah "Inshaa
Allah" itu dalam bahasa Inggris yang memang mengubah
"sya" (Arab) jadi "sh" (Inggris), sebagaimana judul
lagu hit nasyid-nya Maher Zain, Insha Allah
Mari kita lantuntan reff-nya: Insha Allah... Insha
Allah... Insha Allah... We'll find the way!!!
Dalam bahasa Indonesia, "sh" itu untuk
huruf "shad", seperti shalat, Ashar, shaum, shiddiq, shabar,
shohibul bait, shohih, shahih, dll.
Kesimpulan
Tinggal pilih, menuliskan aslinya dalam bahasa Arab (إن شاء الله), dalam bahasa Indonesia (Insya Allah), atau dalam bahasa Inggris (Inshaa Allah).
Tinggal pilih, menuliskan aslinya dalam bahasa Arab (إن شاء الله), dalam bahasa Indonesia (Insya Allah), atau dalam bahasa Inggris (Inshaa Allah).
Penting gak sih "meributkan" masalah penulisan
kata Insya Allah ini? Ya... penting gak penting! Tapi yang terpenting: mari
kita biasakan mengatkan "Insya Allah" jika menyatakan hendak melakukan sesuatu.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Boleh dishare jika bermanfaat.