BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Linguistik sebagai ilmu dasarnya perlu diperkuat dan diperhatikan. Fonologi merupakan bagi...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Linguistik sebagai ilmu dasarnya perlu diperkuat dan diperhatikan.
Fonologi merupakan bagian dari subdisiplin linguistik yang disebut linguistik
terapan.
Salah satu pengetahuan yang dipergunakan untuk memahami suatu bahaa
adalah pengetahuan tentang posisi dan fungsi bunyi dalam bahasa; juga bagaimana
bunyi itu dirangkai dalam bentuk beberapa unit makna. Oleh karena itu,
pengetahuan tentang suatu bahasa tidak dianggap legkap dengan hanya memhami
morfem, kata, frase, dan kalimat saja tanpa mengetahui bunyi bahasa.
Bahasa merupakan gejala bunyi. Dengan kata lain bahasa mulanya merupakan
system lambing buyi yang diucapkan dan dipergunakan untuk berinteraksi. Manusia
sudah berinteraksi dengan menggunakan bahasa selama ribuan tahun, sebelum ia bisa
menuliskannya. Karenanya bunyi menjadi dasar bahasa. Konsekuensi logis dari
anggapan ini adalah dassar analisis cabang-cabang linguistik apa pun (fonetik,
fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, leksikologi, dan lainnya) mengacu
pada korpus data yang bersumber dari bahasa lisan, walaupun yang dikaji sesuai
dengan konsentrasinya masing-masing. Misalnya, fonologi berkonsentrasi pada
bunyi, morfologi pada struktur internal kata, sintaksis pada struktur kata
dalam kalimat, semantik padamakna, dan lainnya.
Dalam fonetik yang dibicarakn ialah system bunyi suatu bahasa terutama
menyangkut bagaimana menghasilkan bunyi itu, bagaimana bunyi itu ditangkap oleh
alat pendengaran, dan bagaimana penutur menyampaikan bunyi tersebut.
Setiap bahasa memiliki bunyi tersendiri yang gunanya untuk membedakan
bentuk satu dengan lainnya. Bahasa Indonesia memiliki bunyi-bunyi yang dikenal
dengan konsonan dan vokal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu vokal?
2. Bagaimana klasifikasi bunyi vokal itu?
3. Bagaimana cara pembuatan vokal?
4. Bagaimana vokal dalam bahasa Arab?
C. Tujun
1. Mengetahui vokal
2. Mengetahui klasifikasi vokal
3. Pembuatan bunyi vokal
4. Mengetahui vokal dalam bahasa arab
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Vokal
Vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan
dengan melibatkan pita-pita suara tanpa penyempitan atau penutupan apa pun pada
tempat pengartikulasian manapun. Demikian definisi yang dikemukakan oleh para
ahli bahasa, seperti Alwi dll.(1993: 40), Verhaar (19999: 33) dan Bisyr (1990:
74). Secara Matthews (1997: 399) menyebutkan bahwa konsep vokal (vowel) dulunya
berasal dari Yunani dan Latin.
Kualitas vokal pada bunyi bahasa bergantung
pada tiga faktor berikut:
1. Tinggi-rendahnya posisi lidah;
2. Bagian lidah yang dinaikan, dan
3. Bentuk bibir pada pembentukan vokal itu.
B. Klasifikasi Bunyi Vokal
Bunyi dapat diklasifikasikan berdasarkan
tinggi rendahnya lidah, bagian lidah yang bergerak, struktur, dan bentuk bibir.
Berdasarkan tinggi-rendahnya lidah, maka vokal dibedakan adanya vokal
tinggi, misalnya [i, (I), u (U)]; vokal madya, misalnya [e, (E), o,
(O)]; dan vokal rendah,misalnya bunyi [a,a]. berdasarkan lidah
yang bergerak vokal dibedaka adanya vokal depan, yaitu vokal dihasilkan
oleh gerakan peranan turun naiknya lidah bagian depan, misalnya bunyi [I, e,
E,a] dan [e]; vokal tengah, yaitu vokal yang dihasilakan oleh gerakan
peranan lidah bagian tengah, misalnya bunyi [a]; dan vokal belakang, yaitu vokal yang digerakan peranan turun
naiknya lidah bagian belakang (pangkal lidah), misalnya bunyi [u, o, o, a].
untuk lebih jelah dapat dilihat posisi lidah dalam mengucapkan vokal di bawah
ini.
Gambar 1
Posisi Lidah dalam Mengucapkan Vokal Depan
Gambar 2
Posisi Lidah dalam Mengucapkan Vokal Tengah
Gambar 3
Lidah dalam Mengucapkan Vokal Belakang
Struktur ialah keadaan hubungan posisional artikulator
aktif dengan artikulator pasif (Lapoliwa dalam Marsono, 2006: 31). Karena vokal
tidak ada artikulasi, maka struktur untuk vokal ditentukan oleh jarak lidah
dengan langit-langit. Menurut strukturnya, maka vokal dapat dibedakan atas (1)
vokal tertutup (close vowels), yaitu vokal yang dibentuk dangan lidah
diangkat setinggi mungkin mendekati langit-langit dalam batas vokal. Vokal
tertutup ini dapat digambarkan terletak pada garis yang menghubungkan antara
[i] dengan [u]. jadi vokal [i] dan [u] menurut strukturnya merupakan vokal
tertutup, (2) vokal semi-tertutup (half-close), yaitu vokal yang
dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga dibawah tertutup atau
dua pertiga di atas vokal yang paling rendah, terletak pada garis yang
menghubungkan antara vokal [e] dengan [0]. Dengan demikian, vokal [e] dan [o]
adalah semi-tertutup, (3) vokal semi-terbuka (half-open), yaitu vokal
yang dibentuk dengan lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga di atas vokal
yang paling rendah atau dua pertiga di bawah vokal tertutup. Letaknya pada
garis yang menghubungkan vokal [ ] dengan [ ], dan (4) vokal terbuka (open
vowels), yaitu yang terbentuk denga lidah dalam posisi serendah mungkin,
pada garis yang menghubungkan antara vokal [a] dengan [ ].
Untuk posisi tiinggi-rendahnya lidah
keadaan lidah mana yang bergerak dan strukturnya secara ringkas dapat dilihat
pada bagan berkut.
Menurut bentuk bibir vokal dapat dibedakan menjadi
vokal bulat dan vokal takbulat. Vokal bulat yaitu vokal yang diucapkan dengan
bentuk bibir bulat. Bentuk bibir bulat bisa terbuka atau tertutup, misalnya
vokal [o] dan vokal [u], dapat kita lihat pada gambar berikut.
Gambar 4
Bentuk Bibir Bulat
Vokal tak bulat, yaitu vokal yang diucapkan dengan
bentuk bibir takbulat atau terbentang lebar, misalnya vokal [i. e, a]. bentuk
bibir terbentang lebarbseberti gambar berikut.
Gambar 5
Bentuk Bibir Takulat
Berdasarkan uraian tentang posisi tinggi
rendahnya lidah, bagian lidah yang bergerak, keadaan struktur, dan bentuk bibir
diatas dapat kita buat bagan vokal yang lebih sederhana berikut ini.
Depan
|
Tengah
|
Belakang
|
Struktur
|
|
Takbulat
|
Bulat
|
Netral
|
||
Tinggi
|
i
|
u:
|
Tertutup
|
|
Madya
|
e
|
o
o
|
Semi tertutup
Semi terbuka
|
|
Rendah
|
a
|
A
|
Terbuka
|
C. Vokal dalam Bahasa Arab
Bentuk
vokal, dalam bahasa Arab, lazim disebut dengan harakat. Vokal dalam
bahasa Arab ada tiga macam, yaitu
1. Vokal pendek. Vokal iniada tiga jenis,
yaitu:
a. Dhammah (ــــــــُـــــ), merupakan bunyi huruf sama dengan huruf vokal
[u], dan ditulis di atas huruf. Contoh:
وُ
|
Wu
|
حُ
|
Hu
|
ثُ
|
Tsu
|
بُ
|
Bu
|
لُ
|
Lu
|
دُ
|
Du
|
مُ
|
Mu
|
شُ
|
Syu
|
b. Fathah (ـــــــَــــ), merupakan bunyi huruf sama dengan huruf
vokal [a], dan ditulis di atas huruf. Contoh:
شَ
|
Sya
|
ذَ
|
Dza
|
يَ
|
Ya
|
نَ
|
Na
|
بَ
|
Ba
|
تَ
|
Ta
|
كَ
|
Ka
|
هَ
|
Ha
|
Akan tetapi, untuk huruf-huruf berikut, bunyi vokal
fathahnya sama dengan vokal [o]
طَ
|
Tho
|
ظَ
|
Dzo
|
ضَ
|
Dho
|
خَ
|
Kho
|
غَ
|
Gho
|
صَ
|
Sho
|
قَ
|
Qo
|
رَ
|
Ro
|
c. Dhammah (ــــــــِـــــ), merupakan bunyi huruf sama dengan huruf
vokal [i], dan ditulis di atas huruf. Contoh:
ضِ
|
Dhi
|
قِ
|
Qi
|
لِ
|
Li
|
فِ
|
Fi
|
كِ
|
Ki
|
جِ
|
Ji
|
يِ
|
Yi
|
طِ
|
Thi
|
2. Vokal panjang. Hal ini bisa disebut dengan
mad (مد).
Vokal panjang terjadi mana kala vokal pendek diikuti dengan huruf-huruf yang
dianggap mirip vokal tersebut, berikut adalah beberapa huruf tersebut.
a. Dhammah diikuti dengan wawu (و) menjadi
[u:]. Contoh;
دُرُوْسٌ
|
Duru:sun
|
بُيُوْتٌ
|
Buyu:tun
|
مَكْتُوْبٌ
|
Maktu:bun
|
يَقُوْلُ
|
Yaqu:lu
|
b. Fathah diikuti dengan alif (ا) menjadi
[a:]. Contoh;
فَاعِلٌ
|
Fa:’ilun
|
قَالَ
|
Qa:la
|
مُشَاوَرَةٌ
|
Musya:waratun
|
طاَعَةٌ
|
Tha:’atun
|
c. Kasrah diikuti dengan ya’ (ي) menjadi
[i:]. Contoh;
جَدِيْدٌ
|
Jadi:dun
|
مُدِيْرٌ
|
Mudi:run
|
يَقِى
|
Yaqi:
|
بَعِيْدٌ
|
Ba’i:dun
|
3. Diftong (mad layin), yaitu bunyi
kelengkungan [au] atau [ai], dengan rincian sebagai berikut.
a. Diftong [au] terjadi ketika vokal [a]
(fathah) diikuti wawu (و) sukun (mati). Contohnya:
صَوْمٌ
|
Shoumun
|
سَوْفَ
|
Saufa
|
مَوْلُوْدٌ
|
Maulu:dun
|
قَوْمٌ
|
Qaumun
|
b. Diftong [ai], terjadi ketika vokal [a]
(harakat fathah) diiringi huruf ya’ (ي) sukun (mati). Contohnya:
مَيْمُوْنَة
|
Maimu:nah
|
خَيْرٌ
|
Khairun
|
مَيْلَ
|
Mailun
|
غَيْرُ
|
Ghairu
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bahasa Indonesia memiliki bunyi-bunyi
yang dikenal dengan konsonan dan vokal. Bunyi vokal dihasilkan degan pita suara
terbuka sedikit. Pita suara yang terbuka sedikit menjadi bergetar ketika
dilalui arus udara yang di pompakan dari paru-paru. Arus udara itu keluar
melalui rongga mulut yang yang berbentuk sesuai dengan jenis yang dihasilkan.
Arus udara dalam pembentukan bunyi vokal setelah melewati pita suara tidak
mendapatkan hambatan.
Vokal dalam bahasa Arab hanya ada 3 yaitu fathah
[a], kasrah [i], dan dhommah [u].
B. Saran
Setelah kita mengetahui klasifikasi vokal,
dan vokal dalam bahasa Arab, kita harus memperaktekannya dalam kehidupan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayatullah,
Moch. Syarif. 2012. Cakrawala Linguistik Arab. Tangerang Selatan:
Alkitabah.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik
Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Huda, Nurul. 2012. Tokcer Bahasa Arab.
Jakarta: Bening
Chaer, Drs.
Abdul. 2003. Pengantar Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta